Animasi · Berpikir Kreatif · Grafika · Ilmu Desain Komunikasi Visual · Jurnal dan Reverensi · Komunikasi · Komunikasi Pemasaran Terpadu · Kreatifitas · Psikologi Persepsi

Desain Komunikasi Visual

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Istilah Desain Komunikasi Visual dapat terdiri dari kata Desain dan Komunikasi Visual dengan pengertian sebagai berikut:

Desain pada dasarnya merupakan kebalikan dari kebetulan, desain adalah sesuatu yang direncanakan dengan matang berupa susunan elemen untuk membentuk pola visual
(David dan Stephen: 2008:4)

Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi melalui bantuan visual, penyampaian ide dan informasi digambarkan dalam bentuk yang dapat dibaca atau dilihat
(David Sless :1981)

Jadi Desain Komunikasi Visual adalah sesuatu yang direncanakan dengan matang berupa susunan elemen pola visual yang dapat dibaca atau dilihat untuk menyampaian ide dan informasi.

Perkembangan Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual merupakan cabang ilmu Seni Rupa yang berinduk lagi pada ilmu seni……

index

pada perkembanganya Seni Rupa dipecah lagi menjadi tiga bidang seni yaitu Seni Rupa Murni, Seni Rupa Kriya, dan Seni Rupa Terapan.

annasms
Pada Bidang Seni Rupa Terapan telah berkembang lagi menjadi beberapa ilmu baru antara lain, yaitu Ilmu desain yang terdiri dari Desain Interior, Desain Komunikasi Visual/Desain Grafis, Desain Produk, Desain tekstil dan beberapa kembangan ilmu lain yang belum tercantum disini….

annasmarzuki

Desain Komunikasi Visual juga sangat berkaitan dengan bidang ilmu yang lain sehingga Ilmu Desain Komunikasi Visual menjadi sangat berkembang dan fleksibel mengikuti perkembangan jaman. Namun hal tersebut terkadang juga menyebabkan terjadinya kerancuan dalam taksonomi keilmuanya. Berikut ini gambaran kaitan antara bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dengan ilmu-ilmu yang lain.

annas-marzuki
Berdasarkan gambaran kaigambaran kaitan antara bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dengan ilmu-ilmu yang lain tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa ilmu desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempunyai “masa depan yang sangat cerah”. Karena Ilmu ini terus berkembang mengikuti kemajuan jaman dengan bidang cakupan yang semakin luas….. 🙂

Berpikir Kreatif · Ilmu Desain Komunikasi Visual · Komunikasi · Komunikasi Pemasaran Terpadu

Analisis Framing

Analisis framing, juga disebut sebagai analisis bingkai, meneliti bagaimana orang menafsirkan peristiwa atau interaksi tertentu. Meskipun analisis bingkai berasal dari teori komunikasi, telah digunakan sebagai metode penelitian untuk meneliti bagaimana media, politisi dan pemimpin sipil mempengaruhi bahasa dan pemikiran tentang topik tertentu. Framing juga telah menghasilkan sub-kategori yang dikenal sebagai frame alignment.

Tiga bidang studi menonjol dalam pengembangan kerangka analisis yaitu : Manajemen dan organisasi penelitian , studi gerakan sosial , dan studi media . Setiap permasalahan difokuskan pada berbagai bidang membingkai teori dan telah mendekati subjek dengan metode yang berbeda.

Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Penyajian tersebut disajikan dengan cara menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas dari peristiwa.

Salah satunya model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional analisis wacana Van Dijk. Model framing ini adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Pan dan Kosicki melihat framing sebagai  cara  untuk  mengetahui  bagaimana  suatu  media  mengemas  berita  dan mengkonstruksi realitas melalui pemakaian strategis  kata, kalimat, lead, hubungan antarkalimat,   foto,   grafik,    dan    perangkat    lain   untuk   membantu   dirinya mengungkapkan pemaknaan  sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Perangkat framing dalam pendekatan ini dapat dibagi dalam empat struktur besar, yaitu:

  1. Struktur sintaksis merupakan penyusunan fakta atau peristiwa dalam teks berita yang berupa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa, disusun dalam bentuk susunan umum berita. Perangkat framing adalah skema berita, dan unit yang diamati adalah headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan dan penutup. Struktur sintaksis dapat memberikan petunjuk yang berguna untuk wartawan dalam memaknai peristiwa dan hendak ke mana   berita itu akan diarahkan (Nugroho, 1999: 31).
  2. Struktur skrip merupakan pengisahan fakta dalam teks berita. Struktur ini melihat strategi dan cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita. Perangkat framing adalah kelengkapan berita dan unit yang diamati melalui 5W+1H. untuk itu, unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing yang penting, namun jika salah satu unsur kelengkapan berita yang dimiliki wartawan tidak dimunculkan maka akan memperlihatkan penekanan atau penonjolan dan penyamaran terhadap fakta yang ada.
  3. Struktur tematik merupakan penulisan fakta atau menuangkan pandangan dalam teks berita terhadap suatu peristiwa berdasarkan proposisi, kalimat atau hubungan kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat framing dari struktur tematik ini terdiri dari detail, maksud, nominalisasi, koherensi, bentuk kalimat, dan hubungan kalimat. Struktur tematik sebenarnya merupakan alat analisis untuk melihat bagaimana fakta ditulis, kalimat yang dipakai, serta menempatkan dan menulis sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.
  4. Struktur retoris merupakan penekanan fakta dalam teks berita. Perangkat framing yang digunakan adalah leksikon, grafis, metafora, penandaan dengan unit analisis kata, idiom, gambar, foto, dan grafik. Disamping itu unsur leksikon menunjukan pilihan kata dalam suatu kalimat tertentu. Ketika menulis berita dan menekankan makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang dia tulis adalah benar.

berikut ini bagan analisis framing menurut Pan dan Kosicki

annas

Contoh aplikasi analisis framing dapat dilihat pada link jurnal berikut https://www.academia.edu/5146259/JURNAL_ANALISIS_FRAMING

Sumber:
1. Eriyanto, Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Frame_analysis   3. http://www.wisegeek.com/what-is-frame-analysis.htm   4. https://www.academia.edu/5146259/JURNAL_ANALISIS_FRAMING 5. http://jurnaltaya.blogspot.co.id/2013/11/analisis-framing-model-zhongdang-pan.html
Ilmu Desain Komunikasi Visual · Komunikasi Pemasaran Terpadu

Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi konsumen menjadi kelompok-kelompok yang berbeda, di mana pelanggan dengan karakteristik serupa memiliki kebutuhan yang sama

Secara umum jenis Segmentasi Pasar terdiri dari segmentasi Demografis; Geografis; Psikografis; Perilaku (Behaviour) dengan penjabaran sbb:

1. Segmentasi Demografis;

Pendekatan Segmentasi Demografi adalah membagi pasar berdasarkan karakteristik umum pelanggan dan konsumen.

Contoh:

Gender    : Pria; perempuan
Umur      : Dibawah 6 thn; 6-11 thn; 12-17 thn; 18-24 thn; 25-34 thn; 35-44 thn;
Ras         : Afrika-Amerika; Asia; Hispanik; Putih / Kaukasia; dan lain-lain

2. Segmentasi Geografis;

Pendekatan Segmentasi Geografis adalah membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda

Contoh:

Wilayah   : Indonesia; Jawa Timur; Sumatra Selatan; Semarang Barat; dan lain-lain

3. Segmentasi Psikografis;

Pendekatan Segmentasi Psikografis adalah membagi pasar berdasarkan dimensi psikologis konsumen

Contoh:

Gaya hidup/Lifestyle (Claritas) : Opini; hobi; ketertarikan; dan lain-lain

4. Segmentasi Perilaku (Behaviour)

Pendekatan Segmentasi Behavioristik adalahmembagi konsumen ke dalam kelompok berdasarkan penggunaan, loyalitas, atau pembelian terhadap suatu produk/merek

Contoh:

Status pengguna  : non-pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, pengguna biasa, atau bekas pengguna dan lain-lain

Ilmu Desain Komunikasi Visual · Komunikasi Pemasaran Terpadu

5W+1H ANALYSIS

Kipling Questions being one of the good problem solvers analysis, which involves thinking investigation. Questions were discovered by Rudyard Kipling in the form of six questions that also referred as analysis (5W + 1H), which consists of several questions as follows:

What?
Who?
Where?
When?
Why?
How?

Six of these questions can help solve a problem and spark ideas. But sometimes people use or interpret the questions incorrectly, so that the analysis carried out will be not optimal.

The correct applications of six Kipling’s questions is like in this example:

What is the problem?
Who is the audience?
Where these problems occur?
When did this problem occur?
Why does this problem occur?
As well as How can you solve this problem?

With the right questions, the applications will result in a complete analysis of the issues so that the solution will be achieved precisely and efficiently.

Berpikir Kreatif · Ilmu Desain Komunikasi Visual · Komunikasi Pemasaran Terpadu

PROSES KOMUNIKASI DALAM IKLAN

Untuk membangun komunikasi yang efektif dalam sebuah iklan, pengirim pesan harus tahu sasaran (target audiens) apa yang diinginkan, sehingga pesan yang akan disampaikan dapat mencapai sasaran tersebut dengan tepat. Pesan yang berisikan informasi dari pengirim pesan tersebut harus dikodekan melalui proses konversi menjadi data yang dapat diterima oleh sasaran secara jelas. Pengiriman pesan tersebut harus melalui media yang menjangkau khalayak sasaran dan mengembangkan saluran umpan balik untuk memantau tanggapan yang ada.

IMG_20150904_192304

(1) Pengirim adalah seseorang, sekelompok orang, perusahaan atau organisasi yang mengirimkanatau menyampaikan ide, serangkaian ide atau proposisi kepada pihak lain, (2) encoding merupakan pengkodean pesan dalam bentuk simbolis untuk mencapai tujuan komunikasi, (3) Pesan adalah representasi simbolis pikiran ide dari pengirim/sumber, (4) media. Sebagai saluran/sarana untuk penyampaian pesan, (5) decoding merupakan pemaknaan dari pesan yang diterima yang merupakan gabungan dari pesan yang sebenarnya dan pengaruh media, (6) penerima adalah orang atau organisasi yang dituju pengirim untuk berbagi pemikiran, ide dan sebagainya (7) noise (kebisingan) menunjukkan gangguan atau impedansi seperti sinyal radio, adalah istilah untuk menggambarkan distorsi pesan pada setiap tahap dalam proses komunikasi pemasaran. 

Jika penerima tidak memahami pesan atau tidak bisa menafsirkan dengan cara yang dimaksudkan oleh pengirim, maka komunikasi akan terputus atau rusak.  Pesan juga dapat terputus apabila penerima pesan adalah orang lain yang tidak dituju pengirim atau penerima mungkin memahami pesan tetapi mengabaikan atau melupakannya.