Komunikasi Pemasaran Terpadu

REBRANDING!!!

Rebranding adalah cara memperbarui citra organisasi untuk stakeholder eksternal seperti pelanggan dan pemasok dan mengubah identitas merek kepada pemangku kepentingan internal seperti pemilik dan staf. Rebranding bertujuan untuk membedakan positioning merek dalam benak konsumen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya dan menciptakan perbedaan dari kompetitor (Bell)

Berikut ini beberapa alasan mengapa diperlukan sebuah rebranding:

  1. Penurunan performa perusahaan
  2. Alasan finansial, perusahaan secara finansial melakukan reorganisasi dan sebuah identitas baru diperlukan untuk hal itu.
  3. Memordernisasi citra, apabila merek sudah ketinggalan jaman dan ingin untuk menarik segmen target baru.
  4. Adanya manajemen/kepemimpinan baru, untuk mengiringi awal kepemimpinannya, ingin memberikan citra tersendiri di perusahaan yang dipimpinnya.
  5. Analisa prospektif pasar,setelahsekiantahunperusahaan perlu menegaskan kembali targetnya dan merencanakan mengubah positioningnya pada area yang baru, sehingga perlu citra yang baru pula untuk merefleksikan hal tersebut.
  6. Merger, beberapa perusahaan bergabung menjadi satu perusahaan yang baru dengan nama baru.
  7. Perubahan lingkungan eksternal, adanya pesaing dalam kategori sama sehingga kehilangan keunggulan kompetitif.
  8. Meningkatkan brand awareness/kesadaran merek, apabila merek sudah tidak memiliki faktor pengakuan dan menjadi tidak relevan untuk segmen target yang ada.
  9. Membantu merek memperluas ke luar negeri/global
  10. Reassociate merek dengan produk utama atau layanan. Apabila merek sudah tidak lagi sejalan dengan apa yang sekarang dijual dan tidak selaras dengan nilai-nilai inti atau etika.
  11. Mencapai relevansi kontemporer. Apabila merek sudah dianggap tua atau lelah dan saatnya untuk memperbaruinya

Berpikir Kreatif · Komunikasi · Komunikasi Pemasaran Terpadu · Periklanan

Jenis-Jenis Iklan Berdasarkan Tujuanya

Setiap iklan dipersiapkan untuk tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, baik yang berkaitan dengan produk maupun institusi tertentu. Dalam menentukan tujuan periklanan ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: Membuat tujuan periklanan yang dinyatakan dalam bentuk kongkrit dan terukur, menentukan target audiens/pemirsa, Menentukan tolak ukur dan tingkat perubahan, dan menentukan jangka waktu untuk mencapai tujuan (Belch, 2004:206)

Menurut Pride dan Ferrell (2009: 432-433), berdasarkan tujuanya  iklan produk (Product Advertising) terdiri dari empat macam, yaitu:

  • Iklan perintis (pioneer advertising), merupakan iklan yang tujuanya untuk merangsang permintaan produk (bukan merek tertentu) dengan menginformasikan pelanggan potensial tentang fitur, kegunaan, dan manfaat produk, jenis iklan ini digunakan bila produk berada dalam tahap perkenalan produk. Misalnya adalah iklan Fruit Tea yang mengiklankan bentuk kemasan barunya.
  • Iklan kompetitif (competitive advertising) atau iklan persuasif, merupakan iklan yang tujuannya untuk mendorong permintaan terhadap merek tertentu dengan mempromosikan fitur merek, penggunaan, keuntungan, dan untuk membuat perbandingan produk secara langsung maupun tidak langsung. Contoh iklan persaingan yang cukup menarik adalah iklan merek Pepsi, Pepsi dan Coca-Cola merupakan dua minuman soda yang bersaing cukup ketat. Kedua merek tersebut sering menampilkan iklan persaingan secara vulgar di Amerika.
  • Iklan pengingat (reminder advertising), merupakan iklan yang tujuanya untuk memberitahu pelanggan tentang keberadaan merek tertentu yang masih berada di sekitar nya dan masih menawarkan karakteristik, penggunaan, dan keuntungan tertentu.
  • Iklan penguatan (reinforcement advertising), merupakan iklan yang tujuanya untuk menjamin pengguna saat ini, bahwa mereka telah memilih merek yang tepat dan memberitahu mereka bagaimana mendapatkan kepuasan maksimal dari merek tersebut.
Reverensi

- E Belch, George dan A Belch, Michael, Advertising And Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective. New York: McGraw-Hill, 2004 
- M. Pride, William, O. C. Ferrell, Foundations Of Marketing. Boston: Houghton Mifflin Company, 2009.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat video berikut ini

Berpikir Kreatif · Komunikasi Pemasaran Terpadu · Kreatifitas

5W1H ANALYSIS

Kipling Questions being one of the good problem solvers analysis, which involves thinking investigation. Questions were discovered by Rudyard Kipling in the form of six questions that also referred as analysis (5W + 1H), which consists of several questions as follows:

What?
Who?
Where?
hen?
Why?
How?

Six of these questions can help solve a problem and spark ideas. But sometimes people use or interpret the questions incorrectly, so that the analysis carried out will be not optimal.

The correct applications of six Kipling’s questions is like in this example:

What is the problem?
Who is the audience?
Where these problems occur?
When did this problem occur?
Why does this problem occur?
As well as How can you solve this problem?

With the right questions, the applications will result in a complete analysis of the issues so that the solution will be achieved precisely and efficiently.

Animasi · Berpikir Kreatif · Grafika · Ilmu Desain Komunikasi Visual · Jurnal dan Reverensi · Komunikasi · Komunikasi Pemasaran Terpadu · Kreatifitas · Psikologi Persepsi

Desain Komunikasi Visual

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Istilah Desain Komunikasi Visual dapat terdiri dari kata Desain dan Komunikasi Visual dengan pengertian sebagai berikut:

Desain pada dasarnya merupakan kebalikan dari kebetulan, desain adalah sesuatu yang direncanakan dengan matang berupa susunan elemen untuk membentuk pola visual
(David dan Stephen: 2008:4)

Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi melalui bantuan visual, penyampaian ide dan informasi digambarkan dalam bentuk yang dapat dibaca atau dilihat
(David Sless :1981)

Jadi Desain Komunikasi Visual adalah sesuatu yang direncanakan dengan matang berupa susunan elemen pola visual yang dapat dibaca atau dilihat untuk menyampaian ide dan informasi.

Perkembangan Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual merupakan cabang ilmu Seni Rupa yang berinduk lagi pada ilmu seni……

index

pada perkembanganya Seni Rupa dipecah lagi menjadi tiga bidang seni yaitu Seni Rupa Murni, Seni Rupa Kriya, dan Seni Rupa Terapan.

annasms
Pada Bidang Seni Rupa Terapan telah berkembang lagi menjadi beberapa ilmu baru antara lain, yaitu Ilmu desain yang terdiri dari Desain Interior, Desain Komunikasi Visual/Desain Grafis, Desain Produk, Desain tekstil dan beberapa kembangan ilmu lain yang belum tercantum disini….

annasmarzuki

Desain Komunikasi Visual juga sangat berkaitan dengan bidang ilmu yang lain sehingga Ilmu Desain Komunikasi Visual menjadi sangat berkembang dan fleksibel mengikuti perkembangan jaman. Namun hal tersebut terkadang juga menyebabkan terjadinya kerancuan dalam taksonomi keilmuanya. Berikut ini gambaran kaitan antara bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dengan ilmu-ilmu yang lain.

annas-marzuki
Berdasarkan gambaran kaigambaran kaitan antara bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dengan ilmu-ilmu yang lain tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa ilmu desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempunyai “masa depan yang sangat cerah”. Karena Ilmu ini terus berkembang mengikuti kemajuan jaman dengan bidang cakupan yang semakin luas….. 🙂

Berpikir Kreatif · Ilmu Desain Komunikasi Visual · Komunikasi · Komunikasi Pemasaran Terpadu

Analisis Framing

Analisis framing, juga disebut sebagai analisis bingkai, meneliti bagaimana orang menafsirkan peristiwa atau interaksi tertentu. Meskipun analisis bingkai berasal dari teori komunikasi, telah digunakan sebagai metode penelitian untuk meneliti bagaimana media, politisi dan pemimpin sipil mempengaruhi bahasa dan pemikiran tentang topik tertentu. Framing juga telah menghasilkan sub-kategori yang dikenal sebagai frame alignment.

Tiga bidang studi menonjol dalam pengembangan kerangka analisis yaitu : Manajemen dan organisasi penelitian , studi gerakan sosial , dan studi media . Setiap permasalahan difokuskan pada berbagai bidang membingkai teori dan telah mendekati subjek dengan metode yang berbeda.

Framing adalah sebuah cara bagaimana peristiwa disajikan oleh media. Penyajian tersebut disajikan dengan cara menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu, dan membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas dari peristiwa.

Salah satunya model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional analisis wacana Van Dijk. Model framing ini adalah salah satu model yang paling populer dan banyak dipakai. Pan dan Kosicki melihat framing sebagai  cara  untuk  mengetahui  bagaimana  suatu  media  mengemas  berita  dan mengkonstruksi realitas melalui pemakaian strategis  kata, kalimat, lead, hubungan antarkalimat,   foto,   grafik,    dan    perangkat    lain   untuk   membantu   dirinya mengungkapkan pemaknaan  sehingga dapat dipahami oleh pembaca.

Perangkat framing dalam pendekatan ini dapat dibagi dalam empat struktur besar, yaitu:

  1. Struktur sintaksis merupakan penyusunan fakta atau peristiwa dalam teks berita yang berupa pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa, disusun dalam bentuk susunan umum berita. Perangkat framing adalah skema berita, dan unit yang diamati adalah headline, lead, latar informasi, kutipan sumber, pernyataan dan penutup. Struktur sintaksis dapat memberikan petunjuk yang berguna untuk wartawan dalam memaknai peristiwa dan hendak ke mana   berita itu akan diarahkan (Nugroho, 1999: 31).
  2. Struktur skrip merupakan pengisahan fakta dalam teks berita. Struktur ini melihat strategi dan cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita. Perangkat framing adalah kelengkapan berita dan unit yang diamati melalui 5W+1H. untuk itu, unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda framing yang penting, namun jika salah satu unsur kelengkapan berita yang dimiliki wartawan tidak dimunculkan maka akan memperlihatkan penekanan atau penonjolan dan penyamaran terhadap fakta yang ada.
  3. Struktur tematik merupakan penulisan fakta atau menuangkan pandangan dalam teks berita terhadap suatu peristiwa berdasarkan proposisi, kalimat atau hubungan kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat framing dari struktur tematik ini terdiri dari detail, maksud, nominalisasi, koherensi, bentuk kalimat, dan hubungan kalimat. Struktur tematik sebenarnya merupakan alat analisis untuk melihat bagaimana fakta ditulis, kalimat yang dipakai, serta menempatkan dan menulis sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.
  4. Struktur retoris merupakan penekanan fakta dalam teks berita. Perangkat framing yang digunakan adalah leksikon, grafis, metafora, penandaan dengan unit analisis kata, idiom, gambar, foto, dan grafik. Disamping itu unsur leksikon menunjukan pilihan kata dalam suatu kalimat tertentu. Ketika menulis berita dan menekankan makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana itu untuk meyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang dia tulis adalah benar.

berikut ini bagan analisis framing menurut Pan dan Kosicki

annas

Contoh aplikasi analisis framing dapat dilihat pada link jurnal berikut https://www.academia.edu/5146259/JURNAL_ANALISIS_FRAMING

Sumber:
1. Eriyanto, Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Frame_analysis   3. http://www.wisegeek.com/what-is-frame-analysis.htm   4. https://www.academia.edu/5146259/JURNAL_ANALISIS_FRAMING 5. http://jurnaltaya.blogspot.co.id/2013/11/analisis-framing-model-zhongdang-pan.html